CaraMenyetel Kekencangan Tali Fan Belt. Biasanya dalam satu mobil terdapat lebih dari satu belt, bila lebih dari satu biasanya penyetelannya yang pertama terletak pada alternator, dan yang kedua terletak pada pompa power steering. Di mobil avanza contohnya, beltnya hanya ada satu buah tapi panjang dan berkelok-kelok. Putarmotor satu putaran dengan kunci, sesuai dengan arah putaran motor. Jangan memutar motor berlawanan arah, akibatnya sabuk timing akan melompat-lompat, sehingga terjadi kesalahan „saat / waktu timing‟ antara poros engkol dan poros kam. Setelah motor diputar satu kali, akan didapatkan ketegangan sabuk timing (timing belt) yang sesuai. Periksapulley secara hati-hati, karena pulley dapat menimbulkan keausan dini, suara dan masalah lainnya, walaupun dipasang tali kipas baru. Memeriksa, Menyetel, dan Mengganti Fan Belt. Untuk detail, lihat pada Owner's manual. Ganti tali kipas yang retak atau rusak. Jika tali kipas terlalu masuk kedalam pulley, itu adalah aus dan harus segera 2Penyebab V-Belt Sering Putus. 3 Pelumas Dipermukaan V-Belt. 4 Panas Berlebih Yang Mengenai V-Belt. 5 Karena Gesekan/V-Belt Bergesekan Dengan Komponen Lain. 6 Ketegangan V-Belt Terlalu Kencang. 7 V-Belt Belum Pernah Diganti. 8 Akibat Fan Belt Yang Putus. Gunanyamengendurkan as roda belakang. Dan kunci 12 untuk mengatur atau menyetel ketegangan rantai. Jika kunci-kuncinya sudah siap, langkah awal kendurkan as roda belakang pakai kunci 14 dan 17. Sambil usahakan as roda tetap center atau di posisi tengah. Selanjutnya, gunakan kunci 12 untuk memutar baut ketegangan rantai. Namun lihat dulu CaraSetel Kopling Sendiri Agar Nyaman Berkendara. Setelah mengerti cara kerja dan karakteristik kopling motor, tinggal tahu cara setel yang pasnya aja nih Brads. Buat setel kopling sendiri kalian harus sesuaikan dulu dengan gaya berkendara sama kondisi lalu lintas yang sering dilewati. Kalau salah setel bisa pegal-pegal nanti tangan kirinya! lKGV8P. Penyetelan timing belt dilakukan untuk menjaga kinerja dari timing belt agar tetap optimal. Untuk melakukan penyetelan timing belt agar lebih tepat maka dilakukan dengan berpedoman pada buku manual kendaraan. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tata cara penyetelan timing belt yang pada umumnya dilakukan pada kendaraan . Alat dan bahan yang diperlukan Alat Tool box 1 set Kunci socket 1 set Bahan Kendaraan atau stand mesin Langkah penyetelan Tentukan arah putaran mesin terlebih dahulu dengan cara lakukan langkah starter untuk mengetahu arah putaran mesin. Arah putaran mesin pada umumnya searah dengan putaran jarum jam bila dilihat dari depan mesin, namun ada juga beberapa mesin yang arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam. Cari lubang pemeriksaan timing belt pada rumah atau cover timing belt. Jika tidak terdapat lubang pemeriksaan timing belt maka rumah atau cover timing belt harus dibuka. Periksa keadaan kondisi gerigi pada timing belt dari kemungkinan retak. Selain itu, periksa juga dari kemungkinan terjadi kebocoran oli yang masuk ke bagian timing belt, karena oli tidak boleh masuk ke ruang timing belt. Kendorkan baut-baut pengikat stasioner sampai rol penekan timing belt dapat bergerak. Stasioner akan menekan timing belt secara otomatis karena pegas yang terdapat di dalam stasioner. Putarkan poros engkol satu putaran menggunakan kunci. Jangan memutar poros engkol berlawanan dengan putaran mesinnya karena akan berakibat timing belt dapat melompat sehingga terjadi kesalahan timing. Kencangkan kembali baut pengikat stasioner. Perhatian Beberapa kendaraan dilengkapi dengan rol penyetel timing belt tanpa pegas atau roda pompa air yang berfungsi sebagai rol penekan. Untuk penyetelan tipe ini maka digunakan alat khusus untuk dapat menyetel kekencangan atau ketegangan timing belt agar sesuai dengan spesifikasinya. Jangan pernah membengkokkan timing belt atau memberi pelumas pada timing belt karena akan merusak timing belt tersebut. Penggantian sabuk timing belt dilakukan pada jarak tempuh sekitar km sampai km, untuk lebih jelasnya perhatikan waktu penggantian timing belt pada buku manual kendaraan tersebut. Penyetelan sabuk timing belt yang kendur akan berakibat gigi-gigi timing belt dapat melompat sehingga akan terjadi kesalahan timing bukaan katup-katup serta akan menimbulkan suara mendengung pada bagian timing belt. Sedangkan apabila penyetelan timing belt terlalu kencang akan berakibat timing belt akan cepat putus. 0% found this document useful 0 votes139 views82 pagesDescriptionNissan livinaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes139 views82 pagesEngine MechanicalJump to Page You are on page 1of 82 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 25 to 44 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 49 to 76 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Sanding work is a stage that is carried out before entering the finishing process to remove defects and smooth the surface of the object. The main purpose of making sanding machines with this mechanical belt system is to help and simplify the sanding process. The method for making sanding machines with mechanical belt systems is needs analysis, problem analysis and specifications, problem statements, concept design, technical analysis, work drawing and tool testing. The results of the design of the sanding machine with a mechanical belt system are obtained in the form of a design with a working drawing of a sanding machine with a mechanical belt system. The sanding machine with a mechanical belt system has specifications that are 500 mm long, 350 mm wide, and 1400 mm high. The source of driving the sanding machine with a mechanical belt system is an electric motor ¼ HP with 2800 rpm rotation. The transmission system uses pulleys. The sanding machine with a mechanical belt consists of several components, namely the engine frame, electric motor, pulleys, tables, belt aplas, and adjustment of the belt strength of the sandpaper. The belt pulley used is from ST 37 with a diameter of 25 mm and pulley rotation of 2800 rpm. Frame construction uses hollow iron measuring 40x40x3 mm from ST 37 material. The table uses 590x150 acrylic material. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Terbit online pada laman web jurnal 11 No. 2 2018 63 - 69ISSN Media Elektronik 2655-5670RANCANG BANGUN MESIN AMPLAS DENGAN SISTEMMEKANIS BELTArief Ikma Putra1Yuli Yetri 2,Maimuzar 31,2,3Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padangyuliyetri work is a stage that is carried out before entering the finishing process to remove defects and smooth the surface ofthe object. The main purpose of making sanding machines with this mechanical belt system is to help and simplify thesanding process. The method for making sanding machines with mechanical belt systems is needs analysis, problem analysisand specifications, problem statements, concept design, technical analysis, work drawing and tool testing. The results of thedesign of the sanding machine with a mechanical belt system are obtained in the form of a design with a working drawing ofa sanding machine with a mechanical belt system. The sanding machine with a mechanical belt system has specifications thatare 500 mm long, 350 mm wide, and 1400 mm high. The source of driving the sanding machine with a mechanical beltsystem is an electric motor ¼ HP with 2800 rpm rotation. The transmission system uses pulleys. The sanding machine with amechanical belt consists of several components, namely the engine frame, electric motor, pulleys, tables, belt aplas, andadjustment of the belt strength of the sandpaper. The belt pulley used is from ST 37 with a diameter of 25 mm and pulleyrotation of 2800 rpm. Frame construction uses hollow iron measuring 40x40x3 mm from ST 37 material. The table uses590x150 acrylic Belt sandpaper, Design, ST 37, aloy steel hollowAbstrakPekerjaan pengamplasan merupakan suatu tahap yang dilakukan sebelum memasuki proses finishing untukmenghilangkan cacat dan memperhalus permukaan benda. Tujuan utama dari pembuatan mesin amplas dengansistim mekanis belt ini adalah untuk membantu dan mempermudah pengerjaan pengamplasan . Metode dalampembuatan mesin amplas dengan sistim mekanis belt ini adalah analisa kebutuhan, analisa masalah danspesifikasi, pernyataan masalah, perancangan konsep, analisis teknik, pembuatan gambar kerja dan pengujian alat. Hasildari perancangan mesin amplas dengan sistim mekanis belt ini didapatkan hasil berupa desain dengan gambar kerjamesin amplas dengan sistim mekanis belt. Mesin amplas dengan sistim mekanis belt ini memiliki spesifikasi yaitu panjang500 mm, lebar 350 mm, dan tinggi 1400 mm. Sumber penggerak mesin amplas dengan sistim mekanis belt adalah motorlistrik ¼ HP dengan putaran 2800 rpm. Sistem transmisi menggunakan puli Mesin amplas dengan mekanis belt terdiridari beberapa komponen yaitu rangka mesin, motor listrik, puli, meja, belt aplas, dan penyetel keteganan belt amplas. Pulibelt yang digunakan dari bahan ST 37 berdiameter 25 mm dan putaran puli 2800 rpm. Konstruksi rangka menggunakanbesi hollow dengan ukuran 40x40x3 mm dari bahan ST 37. Meja menggunakan bahan akrilik dengan ukuran kunci Belt amplas, Perancangan, ST 37, Besi hollow1. PendahuluanKemajuan teknologi di segala bidang menuntut masyarakatharus berfikir kreatif dan ramah terhadap lingkungan. Untukmenyelaraskan kemajuan teknologi terhadap kebutuhanhidup masyarakat, setiap individu dituntut harus menguasaisuatu keahlian. Keahlian inilah yang akan dibutuhkanseseorang untuk mencukupi kebutuhan finansial individutersebut dalam menanggapi perkembangan perekonomiandan teknologi. Dewasa ini banyak sekali ditawarkan produk-produk yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan,dengan tujuan menambah produkivitas suatu usaha[1].Produk yang ditawarkan kebanyakan serba otomatis dancanggih. Jika diperhatikan, segala kebutuhan manusia tidaklepas dari unsur mekanis. Hampir semua alat yangdigunakan untuk membantu pekerjaan manusia berupa alat-alat mekanik bisa digerakan dengan motor listrik ataupunmotor bertenaga bensin/solar. Keuntungan dari alat mekanikadalah membuat pekerjaan yang dilakukan bisa lebih mudah Arief Ikma Putra1 Yuli Yetri 2, Maimuzar 3Jurnal Teknik Mesin JTM Vol . 11 No. 2 2018 63 – 69dan cepat. Contoh seperti mesin amplas dengan sistimmekanis belt. Mesin ini dapat digunakan untuk pekerjaanpengamplasan secara cepat dengan hasil yang lebih baik,berbeda dengan metode pengamplasan secara konvensionalyang membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga dalamsekali waktu pengerjaan[2]. Berdasarkan uraian di atasmaka mendorong penulis untuk merancang pembuatanmesin tersebut. Maka judul tugas akhir iniadalah ”RANCANG BANGUN MESIN AMPLASDENGAN SISTEM MEKANIS BELT”.2. Metode PenelitianTempat dan waktu pelaksanaanPembuatan dan pengujian mesin amplas mekanismebelt ini dilakukan di Bengkel Mekanik, JurusanTeknik Mesin,Diagram Alir Pembuatan Mesin AmplasMekanis BeltAdapun langkah-langkah pembuatan mesin amplasmekanis belt mulai dari tahap awal sampai tahapakhir dapat dilihat pada Gambar 1. Diagram Alir Pembuata n Mesi n AmplasMekanis BeltDeskripsi PelaksanaanMetodologi pembuatan laporan ini berisikanlangkah pembuatan suatu perencanaan laporan danpengumpulan referensi. Dalam sebuah metodologiterdapat urutan-urutan proses pengolahan datasehingga didapatkan hasil maupun urutan proses tersebut adalah sebagaiberikuta. Studi LiteraturMelakukan studi literatur yang merujukkepada beberapa referensi yangmendukung teori-teori yang berhubungandengan perancangan mesin amplasmekanis Pengumpulan DataMengumpulkan data apa saja yang yangdibutuhkan dalam proses perancanganmesin ini, yang merujuk kepada referensiyang telah di pelajari Perancangan ModelMerancang model dengan pertimbanganyang telah dilakukan denganmenggunakan software desain gambarseperti AutoCad, Catia, atau Pembuatan AlatPada tahap ini akan melaksanakan prosespembuatan alat mulai dari pembuatankomponen-komponen mesin hinggaperakitan, yaitu melakukan praktikpembuatan alat di Bengkel MekanikJurusan Teknik Mesin Politeknik NegeriPadange. Pembuatan LaporanProses pengerjaan laporan dalam bentuktulisan yang membahas perancanganpembuatan alat yang telah dan BahanDalam menentukan bahan yang akan digunakanperlu dipertimbangkan fungsi dari bahan, kondisipenggunaan bahan serta kekuatan bahan itu hal yang perlu diperhatikan dalammelakukan pemilihan bahan untuk komponen mesinadalaha. Sesuai dengan fungsinyaMaksudnya adalah pemilihan bahanharus sesuai dengan setiap komponen-komponenmemiliki fungsi yang berbeda-bedatentunya juga memiliki bahan yangberbeda pula tergantung Mudah didapatKomponen yang akan direncakan harusmemenuhi syarat sebagai suatu bahanyang mudah diperoleh di apabila susah untuk diperolehmaka diganti dengan bahan lain dalambatas-batas keamanan untuk suatukomponen Efisiensi Arief Ikma Putra1 Yuli Yetri 2, Maimuzar 3Jurnal Teknik Mesin JTM Vol . 11 No. 2 2018 63 – 69Efisiensi bahan ditinjau dari pengerjaan,penggunaan tenaga, biaya pengoperasian,serta perawatan dari bahan Bahan relatif murahPertimbangan harga relatif murahdengan kekuatan bahan yang memadaidapat dipilih sebagai alternatif bahanyang akan tugas akhir ini mencakupi alat danbahan yang akan digunakan. Adapun alat dan bahanyang digunakan adalahPeralatan PengerjaanMesin amplas mekanis belt ini dibuat denganmenggunakan peralatan peralatan utama, antara lainmesin konvensional, alat-alat perkakas dan mesin yang digunakan dalampengerjaannya [3]adalah1. Mesin Bubut2. Mesin Bor3. Mesin Gerinda Tangan4. Mesin Gerinda Potong5. Mesin Las ListrikSelain itu, adapun peralatan perkakas yangdigunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah1. Gergaji potong2. Penggores3. Penitik4. Palu5. Kikir6. Sikat kawat7. Kunci pas dan kunci inggris8. Mata bor9. Amplas10. Tan g RivetUntuk menyesuaikan dimensi alat yang dibuatdengan hasil perhitungan maka perlunya dilakukanpengukuran[3]. Adapun alat ukur yang akandigunakan adalah1. Jangka sorong2. Mistar baja3. MeteranTabel 1 Alternatif pemecahan masalah konsepdesainAlternatif Pemecahan Masalah KonsepBerdasarkan perencanaan, peralatan dan bahanyang akan digunakan dalam pembuatan alat adalahPeralatan PenunjangTabel 2 Peralatan Penunjang Arief Ikma Putra1 Yuli Yetri 2, Maimuzar 3Jurnal Teknik Mesin JTM Vol . 11 No. 2 2018 63 – dan PembahasanGambar mesin amplas dengan sistem mekanis beltdapat dilihat pada Gambar 2. Mesin Amplas Dengan Sistem Mekanis BeltKeterangan1. Rangka2. Pulley3. Meja amplas4. Poros pulley5. Penyetel ketegangan beltPerhitunganDaya motor minimalPp = Fp x V....................................[4]KeteranganPp =Daya yang di butuhkanFp =Berat pulleyV=Kecepatan LinearDiketahuimpulley = 1kg n1= 2800rpmMaka Fp = m . gFp = 1 kg . 9,81 m/s² = 9,81 NV ==n = 2800 rpm = = = 293,067rad/sV = = 0,38 m/sPp = 9,81 N . m/s= 9,81 kgm/s2. 0,38 m/s= 3,727 kgm2/s3= 3,727 wattPd = Fc . PpKeterangan Pd = Daya yang di rencanakanFc = Faktor koreksi = . 3,727 Watt= 4,47 Watt= 4,47 . 0,00134 Hp= 0,0059 HpDikarenakan daya motor terendah yang ada di pasaran¼ Hp maka pada pembuatan mesin ini penulismengunakan motor ¼ putaran pulley 2............................[5]=Diketahuin1 = 2800 rpmd1 = 25 mmd2 = 46 mmMakan2 = =n2 ===1521,7 rpmMenghitung V linear P1 Arief Ikma Putra1 Yuli Yetri 2, Maimuzar 3Jurnal Teknik Mesin JTM Vol . 11 No. 2 2018 63 – 69Vp1 = =n = 2800 rpm= = = 293,067 rad/sVp1= = 0,38 m/sMenghitung V linear P2Vp2 ==n = 1521,7rpm = == 159,35 rad/sVp2== 0,38 m/sPerhitungan panjang amplasL = 2C + dp + Dp + Dp – dp²KeteranganL = panjang amplas mmC = Jarak sumbu poros mmdp = Diameter pulley penggerakDp = Diameter pulley digerakkanDiketahui Cd = 480mmdp = 25mmMakaL = 2. 480 + . 25 + 46 + . 46 – 25²= 960 + 111,47 + panjang amplas minimal Pembuatan Mesin Amplas Dengan RangkaPembuatan rangka menggunakan dua macampipa besi stalbus yaitu pipa kotak besi stalbusukuran 40x40 mm dan pipa kotak besi stalbus30x30 dilakukan untuk menentukankebutuhan bahan yang akan digunakan dalamproses pembuatan rangka. Seluruh ukuranrangka yang telah direncanakan dihitung danditotalkan sehingga didapat hasil sesuaikebutuhan. Ketersedian bahan dilapangan 1batang pipa kotak besi stalbus 40x40 mmberukuran 6 meter dan 1 batang pipa kotakbesi stalbus 30x30 mm 6 Rangka2. Pemotongan besiProses pemotongan besi diawali denganpemberian tanda bahan yang telah diukurmenggunakan spidol atau dapat dilakukan untukmenyesuaikan ukuran besi yang Pemotongan besiPada proses pemotongan perlu diperhatikanukuran tebal mata alat potong, pada proses inipenulis menggunakan gerinda potong dengan tebal Arief Ikma Putra1 Yuli Yetri 2, Maimuzar 3Jurnal Teknik Mesin JTM Vol . 11 No. 2 2018 63 – 69mata 2mm. Penempatan posisi pemotongan diatastanda yang telah diberi saat penggukuransebelumnya agar ukuran besi yang terpotongsesuai dengan rencana rangkaPengelasan bertujuan untuk menyambung seluruh besiyang telah dipotong menjadi rangka. Pada proses iniperlu diperhatikan cara pengelasan agar hasil las tidakberlobang akibat besi yang tipis. Penggunaan APDjuga sangat penting karena resiko kecelakaan kerjapada proses ini sangat besar [6].Penggerindaan sisa pengelasanHasil proses pengelasan menyisakan terak las. Teraktersebut dibuang dengan cara dipukul .6 Penggerindaan sisa lasPengamplasan permukaan rangkaPengamplasan dilakukan dengan dua proses kerjayaitu menggunakan mesin gerinda tangan denganmata gerinda amplas dan manual dengan tanganmemakai kertas amplas. Pengamplasan dilakukansecara merata terhadap seluruh permukaan memasuki tahap selanjutnya hasilpengamplasan dibersihkan menggunakan kain rangkaPengecatan dilakukan dengan tujuan menghindarkanterjadinya karat terhadap besi rangka danmemperindah tampilan rangka. Hal penting yangharus diperhatikan sebelum pengecatan yaitukebersihan permukaan rangka dari debu sisapengamplasan. Proses pengecatan juga dilakukanterhadap komponen-koponen finishing rangkaRangka yang telah dicat kemudian dikering sampaicat tersebut benar-benar melekat pada permukaanrangka. Pada tahap ini juga dilakukan pengecekanterhadap hasil rangka yang telah dibuat dicocokandengan rancangan yang telah PulleyPulley ini berfungsi sebagai tempat terletaknya beltyang akan berputar dan juga meneruskan putaran darimotor ke pulley yang lainnya dengan menggunakanbelt[7]. Pulley ke motor listrikPulley yang digunakan ada 2 yaitu pulley untuksambungan ke motor listrik dan pulley sambungan keporos. Berikut ini adalah gambar ukuran masing-masing .8 Ukuran pulley ke motor listrikPulley yang dibuat dengan bahan besi padu denganketetapan ukuran yang di tetapkan pada gambar diatas dibuat agar pulley bisa perputar dengan mudahdan ringan. Pulley yang disambung kemotor listrikdibuat dengan panjang 190 mm karena belt yang akandipakai adalah amplas yang berbentuk belt. Lubangporos pulley dibuat dengan ukuran diameter 15 mmkarena poros motor listrik berdiameter 15 mm, makadisamakan poros pulley dengan poros motor listrikyang di pakai. Arief Ikma Putra1 Yuli Yetri 2, Maimuzar 3Jurnal Teknik Mesin JTM Vol . 11 No. 2 2018 63 – 69Gambar. 9 Ukuran pulley ke porosPulley untuk poros dibuat dengan bahan besi pipadengan ketetapan ukuran yang ditetapkan padagambar diatas. Pulley yang disambung ke porosdibuat dengan panjang 110 mm. Lubang untuk porosdibuat dengan ukuran diameter 12 mm dan lubanguntuk bearing diameter 37 kedalam lubangnya 12 mm4. KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir“Rancang Bangun Mesin Amplas DenganSistem Mekanis Belt”ini, adalah sebagai berikut1. Amplas terbagi menjadi 2 jenis yaitu amplasbasah dengan amplas kering. Halus dankasarnya kertas amplas ditunjukkan olehangka yang tercantum dibalik kertas amplastersebut. Semakin besar angka yang tertulismenunjukkan semakin halus danrapat susunan pasir amplas Prinsip kerja mesin amplas dengan sistemmekanis belt ini sama dengan mesin-mesinamplas kebanyakan yang mana Amplasberfungsi untuk mengikis/menghaluskanpermukaaan benda kerja dengan caradigosokkan. Yang membedakannya mesinamplas ini menggunakan belt amplas yangberputar digerakan oleh sebuah motor listrikdengan transmisi pulley. Dengan gerak beltamplas yang berputar kita cumamengarahkan benda yang akan Komponen-komponen yang ada pada mesinamplas dengan system mekanis belt iniadalaha. RangkaRangka atau meja adalah suatu bendayang digunakan untuk tempatterletaknya komponen mesin Penyetel ketegangan beltPenyetel ketangan belt ini berfungsiuntuk menyetel ketegangan cara memutar tuas penyetelnya,dengan diputar ke kiri akanmelonggarkan dan putar PulleyPulley ini berfungsi sebagai tempatterletaknya belt amplas yang akanberputar dan juga meneruskan putarandari motor ke pulley yang lainnyadengan menggunakan belt Poros PulleyPoros pulley ini adalah suatu bendayang berfungsi sebagai tempatkedudukan pulley agar pulley Daya motor minimal yang dapat digunakandi dalam pembuatan mesin ini 0,0059HPPutaran pada pulley 2 atau pulley atas 1521,7rpm V linear pada P1 0,38 m/s V linear padaP2 0,38 m/s Panjang amplas yang dibutuhkanpada konstruksi mesin ini Rujukan[1] Hadiyati, Ernani. 2009. Kajian Pendekatan PemasaranKewirausahaan dan Kinerja Penjualan Usaha Kecil. JurnalManajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11 2 183-192.[2] E, Shigley, J dan D, Mitchell, Khurmi, dan Gupta, J. Text Book Of Machine Design.[4] Sularso dan Suga, – Dasar Perencanaan danPerencanaan Elemen Mesin. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.[5] Course Note. 2016. Elemen Mesin 2 Semester 3. Jurusan TeknikMesin. Politeknik Negeri Padang[6] Sularso dan Kiyokatsu Suga. 2002. Dasar Perencanaan danPemilihan Elemen Mesin. Jakarta PT Pradnya Paramita[7] Course Note. 2016. Gambar Teknik 2 Semester 2. JurusanTeknik Mesin. Politeknik Negeri Padang ... Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya antara lain pembuatan mesin yang dilakukan oleh Rofarsyam yaitu Pembuatan mesin amplas sistem sabuk penggerak motor listrik [7] dan pembuatan mesin yang dilakukan oleh Arief Ikma Putra dkk, yaitu Rancang bangun mesin amplas dengan sistem mekanis belt [8]. Pada penelitian tersebut sabuk amplas yang digerakkan oleh motor listrik digunakan untuk melakukan proses pengamplasan. ...Mesin pencoak pipa pipe notcher yang ada di pasaran saat ini harganya cukup mahal sehingga banyak bengkel-bengkel kecil masih menggunakan cara konvensional untuk melakukan pencoakan pipa. Cara yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan gerinda tangan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang presisi. Untuk itu pada penelitian ini dirancang mesin pencoak pipa dengan memanfaatkan sabuk amplas sebagai V-belt yang dihubungkan dengan poros dan digerakkan oleh motor listrik. Kemudian benda kerja didekatkan pada poros matras dan selanjutnya ditekan maju sampai terbentuk profil yang diinginkan. Rancang bangun mesin pencoak pipa multi dimensi ini terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama konsep desain dan perencanaan komponen, dilanjutkan dengan tahap pembuatan dan terakhir adalah pengujian mesin. Dari hasil rancang bangun diperoleh bahwa mesin pencoak pipa multi dimensi ini menggunakan motor listrik 0,5 HP dan putaran 1400 rpm sedangkan rangka mesin menggunakan besi siku ukuran 4 x 4 cm. Setelah dilakukan pengujian, mesin dapat bekerja dengan baik. Untuk mencoak pipa dengan diameter 3/4 inch dibutuhkan waktu selama 0,335 menit, sedangkan untuk pipa ukuran 1 inch membutuhkan waktu selama 1,075 menit. Sedangkan profil yang dibuat menggunakan mesin ini mampu membentuk sudut antara 0° sampai dengan 30°. Pipe notcher on the market today are quite expensive so that many small workshops still use the conventional method for cutting special pipe profiles. The method commonly used is to use hand grinding, so it takes a long time and the results are less precise. For this reason, in this study was designed a pipe notcher machine using the sandpaper belt as a V-belt connected to a shaft and driven by an electric motor. Then the workpiece is brought closer to the mattress axis and then pressed forward until the desired profile is formed. The design of this multidimensional pipe notcher engine is divided into three stages. The first stage is the design concept and component planning, followed by the manufacturing stage and the last stage is machine testing. From the design results, it is found that this multi-dimensional pipe notcher machine uses an electric motor HP and a rotation of 1400 rpm while the engine frame uses 4 x 4 cm angle iron. After testing the machine can work properly. To check a 3/4 inch pipe it takes minutes, while for a 1 inch pipe it takes minutes. Meanwhile, the profiles made using this machine are capable of forming angles between 0 ° to 30 °. Irfan SantosaAhmad FaridDanar FahruyadiBuku ini dibuat dengan mempertimbangkan aspek kemudahan dalam praktek menggambar terutama bagi kalangan siswa SMK, mahasiswa, maupun praktisi. Selain itu, buku ini menghadirkan konsep untuk kemandirian pelajar, mahasiswa, dan karyawan sebagai pembimbing dengan pemahaman yang lebih sederhana untuk dipraktekkan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan buku ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan buku REKAYASA MANUFAKTUR SIMULASI DAN ANALISA PEMBEBANAN STATIS PADA KOMPONEN MESIN ASAH GERGAJI CIRCULAR SAW ini di masa yang akan datang. Irfan SantosaGaluh Renggani WilisBuku ini dibuat dengan mempertimbangkan aspek kemudahan dalam praktek menggambar terutama bagi kalangan siswa SMK, mahasiswa, maupun praktisi. Selain itu, buku ini menghadirkan konsep untuk kemandirian pelajar, mahasiswa, dan karyawan sebagai pembimbing dengan pemahaman yang lebih sederhana untuk dipraktekkan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan buku ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan buku REKAYASA MANUFAKTUR SIMULASI DAN ANALISA PEMBEBANAN STATIS PADA KOMPONEN MESIN ASAH GERGAJI CIRCULAR SAW ini di masa yang akan ErnaniThe concept of entrepreneurship marketing is a scientific discipline that studies about the value, the ability and the person's behavior in dealing with various problems related to business opportunities in an effort to get done. Through the concept of entrepreneurship marketing is by itself capable of creating a more focused business conditions related to attempt the achievement of those objectives. The purpose of this study is the first to know and analyze the variables include entrepreneurship marketing concepts, strategies, methods and market intelligence simultanously influence sales performance. Second, to identify and analyze variables include entrepreneurial marketing concepts, strategies, methods and market intelligence influenced partially to the sales performance. Third, to identify and analyze variables include entrepreneurial marketing concepts, strategies, methods and market intelligence dominate the sales performance. Location of research on chips and small industries tempe in Malang. Type of research is explanatory research that analyzed the relationship the dependent variable and independent variables. Tool is a multiple linear regression analysis using SPSS for windows 1600. To test the hypothesis by using F tests and t tests. From the analysis found that, first of entrepreneurial marketing variables that includes concepts, strategies, methods and market intelligence simultanously influence sales performance. Second, the variables include entrepreneurial marketing concepts, strategies, methods and market intelligence is partially an effect on the performance of the sale. Third, the strategy is entrepreneurial marketing variables that influence most of sales MitchellE, Shigley, J dan D, Mitchell, Teknik Text Book Of Machine DesignR KhurmiJ K Dan GuptaKhurmi, dan Gupta, J. Text Book Of Machine -Dasar Perencanaan dan Perencanaan Elemen MesinK Sularso Dan SugaSularso dan Suga, -Dasar Perencanaan dan Perencanaan Elemen Mesin. PT. Pradnya Paramita. Teknik 2 Semester 2. Jurusan Teknik MesinCourse NoteCourse Note. 2016. Gambar Teknik 2 Semester 2. Jurusan Teknik Mesin. Politeknik Negeri PadangDasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen MesinKiyokatsu Sularso DanSugaSularso dan Kiyokatsu Suga. 2002. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta PT Pradnya Paramita Fan belt meneruskan putaran mesin dan komponen penggerak lainnya seperti cooling fan dan alternator. Apabila fan belt terlalu kendor atau terlalu kencang, hal ini dapat menimbulkan masalah misalnya berkurangnya efisiensi pendinginan, pengisian dan kerusakan pada alternator. Sehubungan hal tersebut, maka fan belt harus selalu dirawat tegangannya agar cukup. Begitu juga, tingkat kerusakan tali kipas harus diperiksa, dan harus diganti jika perlu. Belt Penggerak V-belt penggerak, adalah suatu tipe penggerak dengan gesekan dan terdiri dari suatu belt yang dilengkapi dua pulley yang dipasang pada poros yang terpisah, meneruskan gerakan berputar dengan tenaga gesek yang dihasilkan oleh V-belt dan pulley. Dengan belt penggerak, kecepatan putaran pada pulley yang digerakkan berbanding secara terbalik dengan diameter pulley, asalkan belt tidak slip. V-belt mempunyai bentuk V dan dibuat dari karet tanpa adanya lapisan. V-pulley adalah roda belt yang mempunyai alur yang sama bentuknya dengan V-belt, dan didesain ada celah diantara permukaan bagian dalam V-belt dan bagian bawah alur V-pulley. Hal ini penting untuk menjaga tegangan belt yang cukup, karena gerakan putaran diteruskan oleh tenaga gesek yang dihasilkan antara kedua sisi permukaan V-belt dan kedua sisi pada alur V-pulley. Memeriksa Pulley Ketika anda menyetel fan belt anda lebih memperhatikan terhadap keretakan dan kerusakan lainnya dan mungkin lupa memeriksa pulley. Periksa pulley secara hati-hati, karena pulley dapat menimbulkan keausan dini, suara dan masalah lainnya, walaupun dipasang tali kipas baru. Memeriksa, Menyetel, dan Mengganti Fan Belt Untuk detail, lihat pada Owner’s manual. Ganti tali kipas yang retak atau rusak Jika tali kipas terlalu masuk kedalam pulley, itu adalah aus dan harus segera diganti. Penyetelan Terlalu kendor bersuara, problem pendinginan dan pengisian karena tali kipas slip. Terlalu kencang bearing rusak, keausan dini tali kipas dan pulley Setelah memasang tali kipas baru, Stasionerkan mesin beberapa saat untuk mengkondisikan tali kipas, dan kemudian setel lagi tegangan tali kipas. Mengganti Untuk sistem dua tali kipas, gantilah keduanya seperti satu set. Perhatian dalam Bekerja Selalu matikan mesin sebelum memeriksa tali kipas Hati-hati terhadap baju dan jari anda jangan mengenai komponen yang berputar. Ketegangan sabuk salah serta pulley misalignment secara negatif mempengaruhi sabuk drive kehandalan dan efisiensi. Setelah katrol telah selaras, sangat penting untuk ketegangan sabuk untuk rekomendasi pabrik. Pulley Pro memungkinkan semua keselarasan tiga kondisi akan dimonitor secara bersamaan. Keakuratan penyelarasan sangat meningkat dan prosesnya dapat diselesaikan dengan cepat dan Metode Ketegangan V Belt & Petunjuk dengan mudah. Kekuatan – metode defleksi tensioning sabuk Mengukur panjang span sabuk dan menghitung jarak diinginkan defleksi 1/64"per inci span panjang Menggunakan skala musim semi, tekan ke bawah pada sabuk di pusat perkiraan rentang, dan membelokkan sabuk untuk tingkat yang diinginkan. Kapan jarak defleksi diinginkan telah tercapai, Catatan Angkatan terdaftar pada skala musim semi. Menyesuaikan ketegangan sabuk sampai gaya yang dibutuhkan untuk mencapai jarak defleksi yang diinginkan dalam nilai-nilai direkomendasikan kekuatan sabuk produsen untuk jenis sabuk yang digunakan. Sabuk baru umumnya memerlukan tingkat ketegangan yang lebih tinggi daripada sabuk digunakan karena mereka tidak berjalan. Mungkin untuk penyesuaian ketegangan sabuk untuk mengubah kesejajaran pulley, dan untuk penyesuaian kesejajaran pulley untuk mengubah sabuk ketegangan tingkat. The Pulley Pro keselarasan alat akan membantu memonitor kondisi kesejajaran katrol seperti sabuk disesuaikan untuk benar ketegangan tingkat. Mengukur ketegangan sabuk dengan Gates Sonic Tensi Meter The Gates sonik Tensi Meter langkah-langkah sabuk span ketegangan mudah dan akurat. Ketegangan sabuk diukur dengan memetik rentang sabuk sambil memegang sebuah sensor dekat oleh. Ketegangan sabuk disesuaikan sampai sabuk rentang frekuensi, atau ketegangan diukur tingkat dalam rekomendasi pabrik. Langkah terakhir adalah untuk beroperasi pada sabuk drive sistem selama beberapa jam, memungkinkan sabuk untuk meregangkan dan duduk dengan benar di alur katrol. Tingkat ketegangan sabuk harus kemudian diperiksa untuk memastikan dalam rekomendasi pabrik untuk sabuk baru. Sekarang beroperasi sabuk drive untuk setidaknya 72 jam. Tingkat ketegangan sabuk harus diperiksa lagi untuk memastikan dalam rekomendasi pabrik untuk digunakan sabuk. Sebelum operasi mesin cek untuk memastikan bahwa semua alat dan peralatan telah telah disimpan rapat, dan semua penjaga harus diganti dengan aman. Defleksi indikator pemeliharaan The pulley Pro keselarasan sistem ini dirancang dengan perumahan aluminum yang tahan lama dirancang untuk menahan keras lingkungan. Namun, seperti setiap instrumen presisi, perawatan harus diambil untuk menghindari tidak perlu penyalahgunaan. Lensa jendela transmitter dan reflektor yang dilapisi dengan film kinerja tinggi. Untuk membersihkan, menggunakan serat kain gratis atau usap menggunakan larutan pembersih kaca premium. Housing aluminium luar dapat dibersihkan dengan kain lembab bersih.

cara menyetel ketegangan drive belt