nahbagi teman2 yg blom tw cara berwudhu di tempat umum silahkan tonton vidio ummi suroya semoga bisa membantu dan bisa menjadi ladang pahala untuk saya dan
TUTORIALCARA MUDAH MAKAN MINUM WANITA BERCADAR DI TEMPAT UMUM [RESTO] Banyak yang bertanya bagaimana cara makan orang bercadar di tempat keramaian ? di vide
TataCara Berwudhu Di Tempat Umum Bagi Muslimah. Seringkali wanita melakukan perjalanan jauh dan pada saat hendak beribadah di tempat umum, tidak jarang fasilitas tempat wudhu yang terbuka membuat muslimah yang memakai jilbab tentu agak kesulitan. Kondisi paling aman bagi muslimah adalah berwudhu Tata Cara Berwudhu Di Tempat Umum Bagi
Terkaithal tersebut, YouTuber bernama Aida Afifah ini mencoba menunjukkan cara makan wanita bercadar. Melalui kanal YouTube-nya, Aida mempraktikkan bagaimana ia makan di tempat umum dengan menggunakan cadarnya, sesuai dengan pengalaman pribadinya.
Login to follow creators, like videos, and view comments. Log in. About TikTok Browse Newsroom Contact Careers TikTok Browse Newsroom Contact Careers
Seringkali, seorang muslimah berjilbab merasa kesulitan jika harus berwudhu di tempat umum yang terbuka. InMaksud hati ingin berwudhu secara sempurna dengan membasuh anggota wudhu secara langsung. Akan tetapi jika hal itu dilakukan maka dikhawatirkan auratnya akan terlihat oleh orang lain yang bukan mahram.
399WlJX. Disusun oleh Ummu Ziyad Muroja’ah Ust. Aris Munandar Tempias-percikan air itu membasahi poni-poni yang menyembul keluar dari jilbab nan sudah lalu kulonggarkan invalid karena makmur di tempat publik. Setelah cekut sedikit air berasal pancuran mushola di ubin basement mall raksasa itu, aku start membasahi kedua telingaku. Baru kemudian kubasahi kedua kakiku, kanan kiri… kanan kiri setakat tiga bisa jadi. Seperti itulah wudhu yang kukerjakan sampai sekitar empat perian yang habis. Rasanya sedih menjadi bani adam nan menyedihkan. Sahaja dari tiga gerakan wudhu nan kusebutkan, tetapi aku sudah sekali lagi mengerjakan makin dari tiga kesalahan. Pertama, ternyata tidak ada usaha wudhu sahaja sekedar membasahi ujung rambut seperti nan kulakukan. Kedua, gerakan membasuh rambut dan telinga dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan satu kali pengambilan air. Ketiga, gerakan tubian tiga kelihatannya dilakukan per anggota badan, tak bergantian kanan kiri sama dengan itu. Keempat aku merelakan anggota tubuhku bagian kaki terbuka di depan publik seperti itu namun. Kelima, jikapun aku memimpikan jilbabku tetap terpakai mudah-mudahan tidak terlihat aurat rambutku, maka ternyata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun juga telah memberitahukan caranya. Begitulah kita jika melakukan sesuatu cuma berdasarkan ilmu yang adv minim dan sekedarnya. Padahal tahu koteng seandainya wudhu itu adalah salah satu syarat sahnya shalat. Mana tahu boleh dibayangkan berapa banyak kesalahan internal shalat nan aku untuk pron bila itu. Alhamdulillah, Yang mahakuasa membagi hidayah kepadaku bikin menyadari kesalahan itu dan memudahkan aku untuk mempelajari tata cara nan bermoral buat wudhu dan shalat. Mudah-mudahan Yang mahakuasa juga memudahkan engkau wahai ukhti muslimah, jika kesalahan yang sama masih ada padamu. Aamiin ya mujibas saailiin. Secara sederhana, wudhu yang sesuai diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dapat kita untuk sebagai halnya ini Pertama, hadirkan niat dalam hatimu untuk berwudhu. Apapun ibadah nan kita lakukan pasti tetapi hanya kita niatkan cak bagi ibadah kepada Yang mahakuasa semata. Dan begitu banyak aktifitas harian kita yang dapat kita niatkan buat ibadah. Nah… untuk semua niat ibadah itu, maka kita enggak terlazim melafalkannya mengeluarkan dengan celaan. Apalagi mengecualikan referensi tertentu. Karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam enggak nikah melakukannya. Kedua, bacalah bismillah. Ketiga, basuhlah kedua punggung tanganmu 3 mana tahu. Keempat, berkumur-kumurlah dan masukkan air ke hidung dengan sungguh-sungguh dengan punggung pendamping. Kemudian keluarkan air tersebut dengan tangan kiri. Kelima, basuhlah mukamu. Durja di sini tentu saja bagian nan telah kita kenal, yaitu bagian wajah dari batas telinga kanan ke telinga kiri, dan dari bekas mulai tumbuhnya rambut sebatas dagu. Bakal yang sudah lalu memiliki suami atau plasenta adam, perlu kembali diingatkan bagi mencuci jenggot yang ada karena anda juga termasuk seumpama anggota paras. Keenam, membasuh tangan dimulai dengan tangan kanan. Basuhan nan abstrak yakni cucian nan dimulai dari ujung-ujung jemari sebatas belengkokan, kemudian mengucek-ngucek lengan, membasuh siku dan membersihkan sela-sela jemari. Sehabis pendamping radu, baru dilanjutkan mencuci dengan prinsip nan sama lakukan tangan kiri. Ketujuh, mengelus kepala suatu kali. Sekiranya anggota wudhu lainnya dianjurkan dibasuh sampai tiga boleh jadi, maka episode ini hanya satu kali usapan walaupun sesekali kita disarankan mengusapnya 3 kali. Bagian kepala nan dimaksud adalah seluruh surai kita dan telinga kita. Praktek yang dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah membasahi kedua punggung tangan dengan air, kemudian membelai mulai dari kepala fragmen depan, diusap sampai ke belakang, kemudian dibalikkan lagi usapan itu ke depan dan langsung dilanjutkan membarut-barut telinga dengan cara memasukkan ujung tangan telunjuk ke gua telinga sementara itu ibu deriji membelai daun telinga bagian luar. Bingung? Coba lihat tulang beragangan di asal. Insya Allah mudah. Kedelapan, kumbah tungkai dimulai dari kaki kanan. Membasuh kaki secara sempurna adalah dengan prinsip mencuci ujung-ujung jari kaki sampai mata tungkai, kumbah netra kaki dan membersihkan sela-sela jemari kaki. Selepas selesai kumbah kaki kanan, maka dilanjutkan dengan suku kiri dengan prinsip yang sama. Kemudian kita disunnahkan membaca dzikir setelah wudhu. Ada berbagai diversifikasi dzikir setelah wudhu yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang dapat kita baca. Salah satunya adalah bacaan berikut أَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ له وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ Artinya, “Saya bersaksi bahwa tidak suka-suka tuhan yang layak disembah kecuali Allah yang tidak terserah sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi pula bahwa Muhammad merupakan hamba dan utusan-Nya.” Selesai. Mudah enggak? Insya Almalik… Kesemua gerakan wudhu tersebut terangkum dalam cara wudhu yang diperlihatkan oleh sahabat Utsman polong Affan radhiallahu anhu sebagaimana diceritakan makanya Humran bekas budak beliau, Utsman bin Affan radhiallahu anhu menunangi air wudhu. Sesudah dibawakan, anda berwudhu Ia mencuci kedua bekas kaki tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan mengegolkan air ke dalam hidungnya, kemudian mencuci wajahnya tiga kali, lewat membasuh tangan kanannya sampai siku tiga boleh jadi, kemudian membasuh tangannya nan kidal tiga kali begitu juga, kemudian membelai kepalanya habis membasuh kakinya yang kanan sampai kedua mata kakinya tiga mana tahu kemudian kumbah yang kiri sama dengan itu kembali. Kemudian mengatakan, “Saya mengawasi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam normal berwudhu begitu juga wudhuku ini lalu Rasulullah bersabda, Barangsiapa berwudhu sama dengan wudhuku ini kemudian ngeri dan ruku dua boleh jadi dengan sikap tulus ikhlas, niscaya diampuni dosa-dosanya yang mutakadim dahulu.’” Muttafaq alaihi Sebatas ini dulu pembenahan kita lakukan komplikasi wudhu. Tentang membarut-barut khuf, termasuk di dalamnya mengelus jilbab dan kaos tungkai, moga Allah menggampangkan penulisannya di artikel mendatang. Jangan lupa ya saudariku, praktekkan hobatan nan singkat doang habis urgent ini! Maraji Al Wajiz. Syaikh Abdul Azhim kacang Badawi. Referensi As-Sunnah. Cet. 2 Thaharah Utusan tuhan Shallallahu alaihi wa sallam. Sa’id kedelai Ali kedelai Wahf. Media Hidayah. Cet 1 2004 Karangan Kajian Al Wajiz bersama Ustadz Muslam 15 Maret 2004 *** Artikel Ilustrasi oleh Ummu Ziyad 🔍 Syariat Mengaji Al Alquran Tanpa Berwudhu, Latar Belakang Usulan Bakti Sosial, I Muslim, Syarah Singkat Tentang Senyum, Syarah Singkat Akan halnya Guna-guna Nan Bermanfaat, Khitan Kanak-kanak anyir Perempuan Dalam Islam, Cinta Muslimah Intern Bungkam, Proses Pengobatan Flu Singapura, Keutamaan Suami, Menstruasi Flek Coklat
Unduh PDF Unduh PDF Berwudu atau bersuci, merupakan sebuah tata cara dan tujuan praktis seorang Muslim untuk menjaga kebersihan fisik dan rohani yang baik. Secara agama, Wudu mengacu kepada persiapan mental seorang Muslim untuk salat ibadah lima waktu, yakni salah satu Rukun Islam. Langkah 1 Berniat berwudu. Niat adalah konsep Islam dalam melakukan tindakan demi Allah. Untuk benar-benar melakukan wudu, pusatkan diri dan jernihkan pikiran Anda, berfokuslah pada apa yang Anda sedang lakukan. Niat tidak selalu diucapkan dengan suara lantang, mengatakan "Bismillah" Dengan nama Allah sudah cukup untuk mencapai pemusatan pikiran. Katakan dengan keras atau dalam hati, mana saja yang membuat Anda nyaman. 2Basuh kedua tangan. Gunakan tangan kiri untuk membasuh tangan kanan Anda. Lakukan ini tiga kali. Lalu gunakan tangan kanan untuk membasuh tangan kiri tiga kali. Pastikan untuk membasuh seluruh jemari hingga ke pergelangan tangan.[1] 3Masukkan air ke dalam mulut. Gunakan tangan kanan untuk mengambil air ke dalam mulut sebanyak tiga kali. Desirkan air ke sekitar pipi Anda dan bagian belakang tenggorokan. Lakukan ini secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada sisa makanan di mulut yang tertinggal. 4Hirup air ke dalam hidung. Gunakan tangan kanan untuk mengambil air dan hirup ke dalam hidung tiga kali. Gunakan tangan kiri untuk menutup satu lubang hidung dan tiup jika mau. Denguskan sedikit air dengan cepat ke dalam hidung namun jangan sampai tersedak. Jika Anda tidak dapat menghirup air ke dalam hidung, Anda dapat membasahi jari-jari dan menaruh air di bagian bawah lubang hidung. 5Basuh wajah. Basuh wajah Anda tiga kali dengan menyebarkan tangan dari telinga kanan ke kiri, dan dari ujung rambut ke dagu. 6Basuh lengan bawah dari pergelangan tangan ke siku dan pastikan tidak ada bagian yang kering. Dari pergelangan tangan ke siku, basuh lengan kanan dengan tangan kiri tiga kali lalu basuh lengan kiri dengan tangan kanan Anda tiga kali. 7Bersihkan kepala. Seka dahi menggunakan tangan dengan lembut dari alis ke batas tumbuhnya rambut. Seka juga rambut, bagian belakang leher, dan pelipis. Lakukan ini satu kali. 8Seka telinga di bagian dalam dan luar. Dengan air yang sama, bersihkan semua celah telinga menggunakan jari. Gunakan jempol untuk membersihkan belakang telinga dari bawah ke atas. Lakukan ini satu kali. 9Basuh kedua kaki. Bersihkan hingga pergelangan kaki dan pastikan air membasahi jemari kaki. Gunakan kelingking untuk menghilangkan apa pun di setiap celah jari. Mulailah dengan kaki kanan dan gosok masing-masing kaki tiga kali. 10 Sambil menengadahkan tangan, ucapkan doa setelah berwudu. Umumnya doa setelah berwudu adalah sebagai berikut "Ash-hadu anlaa ilaaha illALLAHu wahdahuu laa shariikalahu, wa ash-hadu anna Muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhu." Dalam bahasa Indonesia, ini diterjemahkan sebagai "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan Selain Allah, Dia adalah Satu, Tidak ada serikat bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Sayidina Muhammad sallallahu ala Muhammadu sallallahu alaihu Wasallam adalah pesuruh terpilih Allah dan Rasul-Nya yang benar." 11 Ulangi berwudu jika batal. Tindakan yang membatalkan wudu termasuk buang air kecil, buang air besar, perdarahan besar, dan buang gas. Tidur yang nyenyak juga dapat membatalkan wudu. Setelah berhubungan seksual, berwudu saja tidak cukup untuk bisa melakukan shalat. Ada bentuk bersuci lain yang harus dilakukan, dikenal sebagai Ghusl mandi. Iklan Bersihkan pikiran sebelum berwudu, sehingga Anda berkonsentrasi hanya pada Allah. Lebih baik membuang air terlebih dahulu sebelum berwudu. Dengan demikian Anda dapat menahan keinginan lebih lama untuk menggunakan kamar kecil setelah berwudu. Jika Anda tidak bisa berdiri karena faktor usia, Anda dapat melakukan salat dengan duduk di kursi dengan sajadah berada di bawah kaki. Anda perlu air untuk berwudu, namun Anda dapat melakukan Tayammum jika tidak ada air atau jika Anda sakit. Ini adalah bentuk bersuci dengan debu, tanah atau pasir yang bersih. Anda harus melakukan langkah-langkah di atas berurutan dan tanpa jeda panjang di antara langkah tersebut. Disunahkan untuk menggosok gigi sebelum berwudu. Anda juga dapat membasuh lengan melalui perban. Sekalah leher sekali dengan punggung tangan yang basah sebelum membasuh kaki. Iklan Peringatan Wudu adalah salah satu syarat salat. Jangan salat tanpa melakukan Wudu. Ulangi berwudu jika wudu Anda batal. Tetap basuh mulut Anda meski berpuasa. Anda boleh membasuh mulut selama tidak menelan air. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
loading...Perempuan muslimah berhijab yang mendapati tempat wudhu terbuka, cukup mengusap kan air di luar jilbab tangan kaki tanpa membuka aurat sedikit pun. Foto ilustrasi/ist Yang sering menjadi bahan diskusi terkait dengan tema wudhu bersuci sebelum salat adalah tentang kaidah berwudhu bagi perempuan muslimah berhijab yang berwudhu di tempat umum. Bolehkah hanya mengusap kepala tanpa membuka jilbab ? Itu pertanyaan mendasar yang tidak boleh diremehkan. Artinya, muslimah perlu tahu tentang masalah ini. Terkadang, seorang muslimah berhijab kesulitan mendapatkan tempat wudhu yang aman bagi mereka. beberapa masjid menyediakan tempat wudhu yang terbuka, bahkan campur baur dengan laki-laki. Sehingga muslimah berhijab sering merasa kesulitan jika harus berwudhu di tempat umum yang terbuka. Maksud hati ingin berwudhu secara sempurna dengan membasuh anggota wudhu secara langsung. Akan tetapi jika hal itu dilakukan maka dikhawatirkan auratnya akan terlihat oleh orang lain yang bukan mahram. Baca juga Tak Puas pada Pasangan? Dengarlah Nasehat Umar bin Khattab Ini Mereka pantas bingung, sebab semua anggota wudhu seorang perempuan muslimah adalah aurat, kecuali wajah dan telapak tangan. Karena bingung, ada yang melakukan hal yang ekstrem , yakni mereka berwudhu tanpa melepaskan atau membuka jilbabnya, jadi masih dalam keadaan berhijab rapat. Bahkan untuk menyeka telinga sekali pun. Air wudhunya membasahi hijabnya. Atau sebaliknya, banyak muslimah yang terlalu menggampangkan. Mereka membuka saja hijabnya meski tempat wudhunya terbuka atau ada laki-laki berwudhu di sampingnya. Lalu, bagaimana cara berwudhu jika kita berada pada kondisi yang demikian? Sebenarnya, muslimah berhijab tidak perlu bingung dan mempersulit diri sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kemudahan dan keringanan bagi hamba-Nya dalam syari’at Islam ini. Allah Ta’ala berfirman “…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…”QS. Al Baqarah 185Dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu anhu, “Bahwa Nabishallallahu alaihi wa sallam pernah berwudhu mengusap ubun-ubunnya, surbannya, dan juga khufnya. HR. MuslimSecara khusus, di antara salah satu rukun wudhu adalah menyapu kepala dengan tangan yang basah dengan air. Dalilnya adalah firman Allah SWTوَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْDan usaplah kepalamu. QS Al-Maidah 6Yang dimaksud dengan mengusap adalah meraba atau menjalankan tangan ke bagian yang diusap dengan membasahi tangan sebelumnya dengan air. Sedangkan yang disebut kepala adalah mulai dari batas tumbuhnya rambut di bagian depan atau dahi ke arah belakang hingga ke bagian belakang mengatakan bahwa yang wajib untuk diusap tidak semua bagian kepala, melainkan sekadar sebagian dari kepala. Yaitu mulai ubun-ubun dan di atas telinga. Baca juga Faedah dan Buah Manis Menjaga Lisan Sedangkan Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwa yang diwajib diusap pada bagian kepala adalah seluruh bagian kepala. Bahkan Al-Hanabilah mewajibkan untuk membasuh juga kedua telinga baik belakang maupun depannya. Sebab menurut mereka kedua telinga itu bagian dari kepala hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Dua telinga itu bagian dari kepala. Namun yang wajib hanya sekali saja, tidak tiga Asy-syafi`iyyah mengatakan bahwa yang wajib diusap dengan air hanyalah sebagian dari kepala, meskipun hanya satu rambut saja. Dalil yang digunakan beliau adalah hadits Al-Mughirahوَعَنْ اَلْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةٍ أَنَّ اَلنَّبِيَّ تَوَضَّأَ, فَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ, وَعَلَى اَلْعِمَامَةِ وَالْخُفَّيْنِ. أَخْرَجَهُ مُسْلِمDari Al-Mughirah bin Syu’bah ra. bahwa Rasulullah SAW ketika berwudhu` mengusap ubun-ubunnya dan imamahnya sorban yang melingkari kepala. HR MuslimKhusus hadis ini, seringkali disalah-pahami oleh sebagai orang, seolah-olah hadits ini menjadi dalil atas kebolehan mengusap kerudung sebagai pengganti mengusap kepala. Padahal justru hadis secara tegas menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengusap sebagian kepala lalu mengusap sorbannya. Namun beliau bukan hanya mengusap sorban saja, tetapi mengusap sebagian kepala. Dan justru merupakan bagian yang demikian pandangan mereka yang membolehkan mengusap kerudung sebagai pengganti mengusap kepala adalah pendapat yang kurang bisa diterima. Dan tentu saja wudhu’ yang seperti itu tidak sah, lantaran kurang satu tidak bisa mengambil qiyas dari syariat mengusap khuff sepatu yang menutup mata kaki, yang memang dibenarkan sebagai pengganti untuk mencuci kaki dalam wudhu’. Karena ada dalil yang sharih dari Rasulullah SAW .Adapun kerudung, tentu tidak bisa diqiyaskan begitu saja dengan sepatu. Masing-masing harus punya dalil sendiri-sendiri secara langsung dari Rasulullah SAW
cara berwudhu wanita bercadar di tempat umum